Hidup tanpo waton
Terinspirasi dari komen dari anonim di post saya sebelumnya,saya mulai menulis lagi. Si anonim yang entah sapa bilang "hidup tanpo waton " . Tanpo waton ini membuat saya ingat kejadian di siang hari yang panas, waktu kuliah ada teman yang menyodorkan headset "dengerin deh ..bisa tobat kamu, " dengan nada mengancam mata melotot dan secara perlahan mata itu keluar disertai darah-darah menetes (oke . yang terakhir itu tadi bohong ) Nah..saya dengerin deh ditengah kelas yang kegerahan hingga fokus kedosen juga sudah mulai membayang . Pertama denger langsung "mak serrr" merinding disko. Kurang lebih Syairnya seperti ini : Astagfirullah robbal baroya… Astagfirulloh minal khootooya… Robbi zidni `ilmannaafii'a… Wawaffikni `amalansoliha… Yarosulalloh salammun'alaik… Yaarofi'asaaniwaddaaroji… `atfatayaji rotall `aalami… Yauhailaljuu diwaalkaromi… Ngawiti ingsun nglarasa syi'iran | Saya mengawali syair Kelawan muji maring pengeran |