Macet, Tahun Baru dan Resolusi dong

Hallo 2015. Gimana acara tahun barunya? Kalau saya sih tahun baru cukup dirumah saja. Sempat belanja ke Giwangan sama ibu, tapi habis itu tetap ngendon di rumah. Rasanya sudah tidak berminat keluar di malam tahun baru. Pasti bakal penuh dan macet.

Macet - macet 
" Jogja waktu liburan gini jadi milik warga pendatang," kata kawan saya. Iya sih setuju.



Ah mari kita abaikan tetang macet, itu memang harus terjadi. Kalau kata orang bijak sih (kurang lebih) "Kerjakan apa yang jadikendalimu, doakan apa yang diluar kendalimu." 

Sebagai blogger moody, apalah arti protes kemacetan kota lewat tulisan di blog yang jarang update ini. Jelas diluar kendali, lha wong macet emang karena banyak pengunjung yang tertarik dengan jogja kok. Kecuali mungkin saya punya jabatan cantik, yang punya kewenangan untuk beri kebijakan untuk atasi macet. Misalnya perbanyak dan perbaiki kualitas angkutan umum, perluas lahan parkir umum jadi tidak ada parkir liar yang memakai badan jalan, dll. 

Ya karena sekarang masih setia jadi mahasiswayanglagipusingngerjainskripsi jadi apalah daya hamba Tuan. Macet harus diterima. Itu juga jadi berkah sendiri bagi beberapa orang kok. Pedagang, tukang parkir, tempat wisata, dan rekan-rekannya. 

Ya karena memang harus terjadi dan diluar kendali saya, yang bisa lakukan ya cukup dengan tidak ikut menambah kemacetan di jalan. Jadi ngendon saya punya alasan kemanusiaan yang  mulia bukan?

jangan sebut ini pencitraan ya :p

Semoga saja jogja tanpa macet jadi resolusi bagi pemerintah terkait. Ya kan biasanya tahun baru gini membuat resolusi adalah sebuah kewajiban tidak tertulis bagi beberapa orang. Menuliskan target satu tahun kedepan, evaluasi resolus tahun lalu, merancang rencana masa depan. Ah menyenangkan sekali rasanya ya. 

Iseng saya cari arti kata resolusi menurut KBBI online : 

re·so·lu·si adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tt suatu hal.

Jadi sebenarnya resolusi itu sesuatu yang ditetapkan dan dituangkan dalam bentuk tulisan yang isinya tuntutan dan harus dikerjakan mengenai suatu hal. Harus ditulis. Iya, saya setuju masalah itu, karena dengan ditulis dia akan abadi, dengan ditulis dia akan terus mengejek saya hingga saya berhasil mencoret dan bilang bahwa ini berhasil saya kerjakan. Aih....

Namun tahun ini saya tidak ikut-ikutan bikin resolusi. Bukan berarti saya tidak punya mimpi dan tujuan. Saya masih punya wellformed outcome yang belum tercapai. Tahun baru ini saya hanya evaluasi diri dan menentukan strategi-strategi saja.

Ya apapun namanya, memang tetap harus menuliskan target-target dong. Biar nggak kayak butiran debu, hilang arah dan tak tahu arah jalan pulang.

Semoga kita tetap istiqomah menyelesaikan target-terget yangs udah ditulis. Selamat Tahun Baru. Semoga berkah untuk kita semua :*


Sumber gambar : SindoNews





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya memakai serum rambut rontok!

Review Gio Dental Care Jogja Tambal Gigi Depan

Cerita Nikah - Biaya Nikah Hemat di Masa Pandemi Jogja