Sudah tahu beda Psikolog dan Psikiater?



Halo, sudah tahu belum bedanya Psikolog dan Psikiater? Dua profesi yang ternyata berbeda meskipun masih dalam satu lingkup kejiwaan.

Setelah sekian lama saya mau kembali menulis di blog tentang pengalaman saya ke psikolog.

Kemaren setelah menyadari saya butuh bantuan profesional, jujur saya bingung mau kemana dulu.  Saya juga baru tahu ternyata psikolog dan psikiater itu berbeda. Sebelumnya saya pikir itu dua istilah profesi yang sama. hhehe..ternyata tidak.


Apa beda psikolog dan psikiater?

infografis beda psikolog dan psikiater

.
Infografis di atas saya buat untuk memetakan perbedaan dari psikolog dan psikiater.

Pendidikan Psikolog dan Psikiater
Dari pendidikan saja profesi psikolog dan pskiater sudah berbeda. Seorang berprofesi psikolog berarti sudah menempuh pendidikan S1 Psikologi dan Magister Profesi Psikologi dengan gelar M.Psi.

Sementara untuk seorang psikiater, mereka adalah orang yang sekolah S1 nya Kedokteran dan mengambil spesialis kejiwaan dengan gelar dr. dan Sp. KJ (Spesialis Kejiwaan).

Jelas dari jenjang pendidikan dua profesi tersebut sudah berbeda. Fokus seorang psikolog mempelajari tentang teori manusia, perkembangannya, sementara psikiater banyak fokus ke perubahan fisiologis dan biologis.

Teknik pengobatan
Seorang psikolog akan melakukan terapi psikologis dengan sebelumnya melakukan tes-tes dan fokusnya ada pada kesehatan mental klien.

Sementara seorang psikiater menggunakan obat untuk mengobati pasiennya dan fokus pada penyakit mental.

Kapan saya harus ke psikolog? dan kapan saya harus ke psikiater?

Mengutip dari Republika, dr Danaradi Sosromiharjo, SpKJ (K)

"Perbedaannya hanyalah pada tingkat kecemasannya saja. Kalau pasien mengalami kecemasan ringan seperti tes belajar, tes bakat dan gangguan belajar sebaiknya lebih disarankan untuk melakukan terapi dengan psikolog. Akan tetapi kalau timbul gejala biologis yang lebih parah, seperti bipolar dan skizofrenia maka sebaiknya terapi ke psikiater," katanya.

Kalau pengalaman saya sendiri saat sedang merasa tidak baik-baik saja, saya direkomendasikan oleh teman untuk ke psikolog dulu, karena kondisi saya masih termasuk ringan.

Yah tapi pada dasarnya kemanapun, jika kita merasa "tidak baik-baik saja" dan butuh bantuan profesional, sebenarnya semua sama saja. Baik psikolog maupun psikiater pasti akan menganalisis kebutuhan pengobatan kita dan rujukan tempat terbaik untuk berobat. 

Yang penting pesan teman saya, adalah jangan sampai melakukan diagnosis sendiri. Datang ke profesional akan sangat membantu menyembuhkan kondisi kesehatan kita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya memakai serum rambut rontok!

Review Gio Dental Care Jogja Tambal Gigi Depan

Cerita Nikah - Biaya Nikah Hemat di Masa Pandemi Jogja