Are you a drama queen?

"Are you a drama queen?"
Pertanyaan itu tiba-tiba muncul pas saya berangkat kekampus siang ini. Pertanyaan yang membuat otak saya otomatis meroll back memori memori lama.


Drama Queen sendiri sebenarnya istilah untuk orang yang suka mendramatisir keadaan. Kejadian yang sebenarnya biasa saja bisa dimainkan jadi cerita yang sangat menarik. 

Menurut American Psychiatric Association, saya ambil dari Pesona.co.id gejala Drama Queen / King merupakan jenis gangguan kepribadian yang disebut histrionic personal disorder (HPD). Karakteristik gangguannya meliputi emosi yang meledak-ledak, sering mencari perhatian dengan berbagai cara yang dramatis, dan memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk diperhatikan.

Menurut World Health Organization, seseorang dengan kecenderungan HPD memiliki setidaknya 3 atau lebih dari beberapa karakteristik berikut ini:


•Suka mendramatisasi kehidupannya atau mengeluarkan emosi secara berlebihan
•Mudah terpengaruh orang lain.
•Berpikir picik dan bersifat labil.
•Selalu mencari-cari cara untuk menjadi pusat perhatian.
•Menampilkan perilaku-perilaku seduktif secara terang-terangan.
•Terlalu mencemaskan (over-concern) daya tarik fisiknya sendiri.

Coba tuh dicek masuk nggak karakternya kamu disitu. Hehehe..kalau saya sih agak drama tapi masih termasuk normal. Kadang-kadang saja suka sensitif dan mendramatisir masalah hehe.

Inget banget dulu pas SD kelas empat dikelas ada bau kentut. Wali kelas saya Bu Ning saat itu agak sensitif masalah bau-bauan. Ditanya deh siapa yang kentut dikelas. Jelas dong nggak ada yang ngaku. Dan ajaibnya pulang-pulang saya nangis. Waktu itu dirumah ada simbah dan ibu, pada bingung dong ini anak pulang sekolah kok nangis.

 Pas udah reda tangisnya, ditanya deh sama simbah, kenapa?
"Tadi dikelas ada yang kentut," kata saya.
"lha kamu kentut enggak?" tanya simbah.
saya geleng-geleng masih sesenggukan.   Meledaklah tawa simbah dan ibu saya. Sekarang juga inget jadi ketawaa ketiwi sendiri. :)))

Seinget saya dulu menangis karena takut kalau dikiranya saya yang kentut. Padahal kan bukan. OMG...kecil-kecil sensitif dan drama ya saya hahaha..

Sekarang sebenarnya juga masih suka drama, tapi dramanya kediri sendiri. Mungkin bawaan saya cendrung introvert sih.  Kalau sudah mentok butuh istilahnya second opinion, saya biasa cerita ke temen-temen deket. Jadi inget dulu gimana galaunya pas dapet sesuatu dari seseorang masa lalu yang bikin saya galau dan sedih sampe curhat penuh air mata di depan rumah Tami. Dan setelah saya inget-inget semua ini cuma gegara drama-drama di pikiran saya. hehehe..

Jadi kalau ada yang bilang saya kayaknya seneng terus,santai, kayak ga pernah ada masalah. Aduh sebenarnya nggak juga kok. Cuma kalian belum pernah baca curhat drama saya hehehe...
Tentu  nggak harus semua orang tahu dong. Toh sekarang saya juga berusaha mengurangi drama-drama dipikiran ini. Caranya dengan melogikakan pikiran.
Cerita ke teman juga jadi solusi bagi saya, tapi bukan ember cerita kemana-mana. Cukup ke satu dua orang yang dipercaya dan mereka akan bantu menetralisir drama yang main-main diotak saya.

Sahabat-sehabat saya tahu banget saya kalau lagi ada masalah suka curhatnya panjaaaaaang entah via SMS, whatsapp maupun email. Hehehe..tapi saya bersyukur setelah menuliskan kekhawatiran, perasaan sensitif dan drama-drama saya bisa lega. Bahkan saya bisa cepat lupa kemarin masalahnya apa. :)))

Tapi kadang saya juga suka membiarkan drama bermain dipikiran saya kok, menyenangkan lho..hehe melatih kreatifitas bagi saya. Asal nggak baper (bawa perasaan ) aja it's oke. Ya siapa tau bisa jadi novel atau cerita sinetron striping. hehe,..

duh ini bahas drama Queen jadi kemana-mana curhatnya...
well bagi saya sih wajar saja drama, cuma jangan berlebihan. Karena kata nenek yang berlebihan itu nggak baik. :))


Sumber gambar : www.notonthehighstreet.com





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya memakai serum rambut rontok!

Review Gio Dental Care Jogja Tambal Gigi Depan

Cerita Nikah - Biaya Nikah Hemat di Masa Pandemi Jogja