Cerita Diet GM Hari 1

Hari pertama program diet GM mengharuskan saya memakan hanya buah-buahan saja. Semua buah-buahan boleh dimakan, kecuali pisang. Program ini adalah untuk menyiapkan tubuh untuk memulai perjalanan 7 hari kedepan.

 Dari http://www.thefitindian.com/the-fastest-indian-vegetarian-diet-to-lose-weight/ dikatakan saya bisa makan lebih dalam 20 kali namun hanya dengan buah. Bahkan jika saya hanya makan satu jenis buah saja yaitu melon, saya bisa langsung turun sekitar 1,5 kg hari itu.

Sebenarnya wajar saja sih langsung turun segitu, lha wong ya nggak diisi apa-apa, makan cuma melon doang pasti turun lah berat badan. Oh ya dalam program ini juga wajib minum air yang banyak. Saya tidak terlalu keberatan dengan syarat minum air putih, karena saya sendiri suka minum air putih.

Untuk hari ini saya memutuskan untuk memakan buah melon saja. Eh tapi tadi ternyata diwarung nggak ada. Jadi sarapan cuma minum air putih 3 gelas doang. Pas agak siangan saya naik sepeda kepasar giwangan, pusat pasar buah dan sayur di Jogja. Lumayan juga ini naik sepeda sekalian bakar kalori dan lemak. 

Dipasar alhamdulillah dapat 1 buah melon 1,6 kg harga Rp.16.000. Karena lapar habis sepedaan, trus sarapan juga baru minum air doang ditambah melonnya enak banget, hehe..saya habis hampir sepertiga melon. Yummy... 

Makan malam saya juga hanya makan melon saja, nggak terlalu banyak hanya 300 gram lah. Untung tidak tergoda makanan rumah sih. Sejauh ini sih juga belum ada merasa kelaparan. Saya sering-sering minum air putih saja.

Oh ya hari ini selain atur makan saya juga sempatkan sepedaan 30 menit dan mainan dumbbel 10 menit hehhe.. Hasilnya lumayan keram ini kaki dan lengan. :)) heheh

Semoga lancar sampai hari ketujuh yaaa ...aamiin \\(^_^)//


Sumber gambar : 
http://www.dreamstime.com/royalty-free-stock-photos-sliced-melon-cantaloupe-white-background-image34463928


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya memakai serum rambut rontok!

Review Gio Dental Care Jogja Tambal Gigi Depan

Cerita Nikah - Biaya Nikah Hemat di Masa Pandemi Jogja