IPTABLES

iptables adalah suatu tools dalam sistem operasi linux yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan filter (penyaringan) terhadap (trafic) lalulintas data. Secara sederhana digambarkan sebagai pengatur lalulintas data. Dengan iptables inilah kita akan mengatur semua lalulintas dalam komputer kita, baik yang masuk ke komputer, keluar dari komputer, ataupun traffic yang sekedar melewati komputer kita.

Perintahnya adalah iptables [–t tables] [option] [rule] [target]

Perlakuan yang dialami oleh data/paket data oleh iptables digambarkan melalui tabel. Macam tabelnya adalah:
1. Filter : tabel default yang ada dalam penggunaan iptables
2. NAT : tabel ini digunakan untuk fungsi NAT, redirect, redirect port
3. Mangle : tabel ini berfungsi sebagai penghalus proses pengaturan paket

Command dan rule yang dipasang pada iptables (firewall) memiliki ketentuan. Pada dasarnya iptables pada komputer dianggap sebagai TABEL IP sesuai dengan namanya. System hanya akan menjalan rule yang ada pada tabel. Sedangkan rule yang sudah ada pada iptables juga dapat di hapus atau di replace dengan rule lain. Berikut beberapa command untuk penambahan, penghapusan dan operasi sejenisnya yang akan diperlakukan terhadap rule.

Daftar Perintah berikut keterangan

-A atau –append Melakukan penambahan rule
-D atau –delete Melakukan penghapusan rule
-R atau –replace Melakukan replacing rule
-L atau –list Menampilkan ke display, daftar iptables
-F atau –flush Menghapus daftar iptables/pengosongan
-I atau –insert Melakukan penyisipan rule
-N atau –new-chain Melakukan penambahan chain baru
-X atau –delete-chain Melakukan penghapusan chain
-P atau –policy Memberikan rule standard
-E atau –rename Memberikan penggantian nama
-h atau –help Menampilkan fasilitas help

Parameter
Parameter iptables digunakan sebagai pelengkap yang diperlukan untuk tujuan spesifikasi rule tersebut

Parameter berikut Keterangan
-p, –protocol (proto) Parameter ini untuk menentukan perlakuan terhadap protokol
-s, –source (address) –-src Parameter untuk menentukan asal paket
-d, –destination (address) –-dst Parameter untuk menentukan tujuan paket
-j, –jump (target)
-g, –goto (chain)
-i, –in-interface Masuk melalui interface (eth0, eth1 dst)
-o, –out-interface
[!] -f, –fragment
-c, –set-counters

–sport
–source-port Menentukan port asal
–dport
–destination-port Menentukan port tujuan
–tcp-flags Menentukan perlakuan datagram
–syn

Selanjutnya apa itu yang disebut dengan chain?
Chain/rantai digambarkan sebagai jalur aliran data. Chains yang diperlukan untuk iptables ini antara lain:

Chain berikut Keterangan
FORWARD Route packet akan di FORWARD tanpa di proses lanjut di local
INPUT Route packet masuk ke dalam proses lokal sistem
OUTPUT Route packet keluar dari local sistem
PREROUTING Chain yang digunakan untuk keperluan perlakuan sebelum packet masuk route. Biasanya dipakai untuk proses NAT
POSTROUTING Chain yang digunakan untuk keperluan perlakuan sesudah packet masuk route. Biasanya dipakai untuk proses NAT
Chain PREROUTING dan POSTROUTING dimaksudkan sebagai jalur data sebelum dan sesudah data tersebut masuk ke dalam route.
PREROUTING: data sebelum masuk jalur route, akan di kenakan rule
POSTROUTING: data sebelum masuk akan dikenakan route

Apakah target itu?
Target adalah tujuan perlakuan terhadap rule. Pada target ini terletak keputusan, paket data mau diapakan, apakah mau di tolak, atau diteruskan atau diolah terlebih dahulu. Berikut daftar table target iptables

Target berikut Keterangan
ACCEPT Rantai paket tersebut diterima dalam rule
DROP Rantai paket tersebut “dijatuhkan”
REJECT Rantai paket tersebut ditolak seperti DROP
DNAT Rantai paket di “destination nat” kan ke address lain
SNAT Rantai paket di arahkan ke source nat tertentu
REDIRECT Rantai paket di redirect ke suatu addres dan port tertentu
MASQUERADE Bekerja seperti SNAT tapi tidak memerlukan source
REJECT Bekerja seperti DROP

Contoh beberapa kasus untuk iptables

Misalkan terdapat sebuah jaringan komputer menggunakan koneksi internet dengan IP ADDRESS publik
222.124.132.91 (eth0)
Server gateway memiliki 3 anak jaringan (jaringan lokal) dengan dibedakan subnet

192.168.0.0/24 (eth1)
192.168.1.0/24 (eth2)
192.168.10.0/24 (eth3)

Kondisi dalam jaringan, eth3 tidak diperbolehkan melakukan akses ke internet tetapi diperbolehkan masuk ke jaringan lokal lainnya melalui protokol http. Sedangkan eth1 dan eth2 diperbolehkan melakukan akses ke internet. Pada IP ADDRESS 192.168.1.10 terdapat webserver, dan pada IP Address 192.168.1.12 terdapat koleksi intranet yang akan dipublish ke internet. Disamping itu, koneksi internet 1 mega tersebut akan di share, untuk semua komputer di eth2 akan dibatasi pemakaiannya maksimal 10kbps. Berikut contoh sederhana routin firewallnya

#/bin/bash

#blok semua address (default), pada dasarnya semua akses di blok
iptables –P INPUT –j DROP
#bersihkan table
iptables –F
iptables –t nat –F
iptables –t mangle -F
#perkecualian dengan syarat tertentu
iptables -A INPUT -d 192.168.1.0/24 -m limit –limit 10/s –limit-burst 20 -j ACCEPT
iptables -A INPUT -s 192.168.1.0/24 -m limit –limit 10/s –limit-burst 20 -j ACCEPT
iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.0.0/24 –j MASQUERADE
iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.1.0/24 –j MASQUERADE
#forward webserver dan intranet
iptables -t nat -A PREROUTING -i eth0 -p tcp –dport 80 -j DNAT –to 192.168.0.10:80
iptables -t nat -A PREROUTING -i eth0 -p tcp –dport 88 -j DNAT –to 192.168.0.12:80
#redirect ke squid
iptables –t nat –A PREROUTING –s 192.168.10.0/24 -p tcp –dport 80 -j REDIRECT –to-port 3128
iptables –t nat –A PREROUTING –s 192.168.10.1/24 -p tcp –dport 80 -j REDIRECT –to-port 3128

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya memakai serum rambut rontok!

Review Gio Dental Care Jogja Tambal Gigi Depan

Cerita Nikah - Biaya Nikah Hemat di Masa Pandemi Jogja