Dihargai dong



Pernah ndak merasa nggak terima, nggak suka atau merasa dirugikan dengan suatu keputusan yang dibuat oleh sekelompok orang? Padahal diri ini bagian dari kelompok itu juga. Kebetulan saat ngambil keputusan kita ndak dateng, atau bahkan saat pengambilan keputusan mufakat kita ada tapi ndak bisa bersuara karena ndak ada dukungan. 
Mau protes, rasanya sia-sia karena keputusan udah di ketok palu. Nyari temen dan dukungan buat ngerubah keputusan, ndak ada yang bisa diajak kerjasama, ada yang takut, ada yang ndak peduli. Akhirnya cuma bisa grundelan, ngrasani, dan nggonduk ketika menjalankan hasil keputusan. Alias mengeluh terus saat menjalankan tugas. 

Padahal dengan mengeluh kerjaan dan tugas jadi lebih berat lho. Iya~ saya sering ngalami kok. Mengeluh dan nyalahin orang jadi penghambat kerja dan bisa bikin hidup nggak positive. Energi yang harusnya digunakan untuk kerja habis terpakai untuk memikirkan hal-hal negatif. 

Saat mengeluh itulah sering otak jadi kreatif untuk mencari-cari alasan. Alasan buat protes dan nggresulo. Iya sih memang dalam permusyawarahan harusnya semaksimal mungkin mengayomi anggotanya dengan keputusan-keputusan yang diambil. Idealnya begitu. Tapi kenyataan memang sering jauh dari yang ideal.
Dan kalau itu terjadi, ada dua sikap yang bisa bikin enak menurut saya, yaitu :

2. Lain kali lebih fokal kalau musyawarah
Faktanya di Indonesia yang suaranya paling keras, walau kadang nggak berbobot, lebih didengar dan dilihat. Kadang mereka yang berduit juga yang lebih didengar dan dilihat. :( 
Tapi ya udah, jangan hanya nyalahin keadaan, tapi rubah keadaan.  Caranya?
Ya berarti lain kali lebih fokal lagi kalau ada musyawarah. Jangan malu-malu untuk mengungkapkan pendpat. Jangan diam saja pas di forum, tapi ngomong nggak enak dibelakang. 

1. Legowo 
Menerima hasil keputusan dengan lapang dada. Memang harusnya seperti itu sih. Setiap anggota di musyawarah harusnya bisa menghargai keputusan yang sudah diambil. Toh keputusan sudah diambil, orang-orag udah  pada menjalankan hasil keputusan. Kalau mau diubah dan saran cari waktu yang pas saja. Selama penantian waktu pas itu memang harus legowo saja. Masih ingat pelajaran PPKN tentang saling menghargai pas kelas 4 SD kan?  Saatnya dipraktekan itu ilmunya :D

ya sudah gitu aja, boleh lho kalau ada yang mau nambahi, nyaci, dan lain sebagainya. Post ini belum diketok palu, masih bisa berubah sewaktu-waktu. Lha wong ini sebenarnya post juga hasil nggresulo, dari pada bikin pusing, dibikin jadi postingan blog aja deh :))


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya memakai serum rambut rontok!

Review Gio Dental Care Jogja Tambal Gigi Depan

Cerita Nikah - Biaya Nikah Hemat di Masa Pandemi Jogja