Refleksi Sidang Umum HIMANIKA 2012 -part1-


Hari ini selesai acara Sidang Umum HIMANIKA. Mundur satu hari, harusnya dua hari ternyata molor jadi 3 hari. Luar biasa. Dan karenanya saya ingin berbagi cerita, refleksi sidang umum. Saya ingin bercerita tentnag bagaimana saya bertemu dengan HIMANIKA, sidang umum , dan yaa beberapa cerita yang sebaiknya memang saya tulis agar tak tegerus waktu dan lupa. Karena Sidang Umum 3 hari saya mau bagi cerita ini juga jadi 3 part : cekidot.


HIMANIKA atau Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Informatika merupakan satu organisasi yang pertama kali saya kenal di Kampus UNY. Organisasi ini merupakan organisasi mahasiswa tingkat fakultas. Awal perkenalan saya ada di acara Ospek, acara pengenalan orientasi Mahasiswa Baru. Image yang saya tangkap pertama adalah kaku, keras dan senioritas masih agak terasa. Untungnya saya punya beberapa kenalan rekan panita Ospek jadi ya lumayan sih ya nggak begitu takut atau serem. Toh juga sebelumnya saya pernah merasakan ospek di kampus satunya.
   
    Oh ya dijurusan saya ospeknya ada tiga buah , ospek di Univ yang hore-hore di Gor dan kita harus jadi kambing congek ngikuti apa kata pemandu sorak. " Balik badan , balik badan !" ah itu akan saya ceritakan lain kali. Ada ospek Fakultas yang menjadi ajang banyak maba
menemukan jodoh, dan ospek jurusan yang cuma sehari. Di ospek jurusan lah saya mulai mengenal HIMANIKA dan saya juga jadi tahu bahwa Ospek itu sangat membutuhkan banyak biaya. Saya ingat waktu itu saya tidak membawa beberapa barang bawaan wajib di Ospek Jurusan. Dan karenanya saya dihukum mencari nama dosen, alamat, nomor hp, NIP, dll seJurusan dan diberikan ke panitia. Saya nggak begitu protes, toh saya juga merasa bersalah mengingat teman-teman lain yang juga kesulitan melengkapi barang bawaan dan saya tidak membawa. Namun protes saya muncul ketika ada hukuman lagi untuk saya, yaitu membawa peralatan tulis, pensil warna, susu , atau apalah itu. Saya langsung beranikan diri sms ke tim Advokasi yang memang disediakan untuk menerima keluhan dari maba atas ospek. Saya kemudian diminta datang ke sekre. 
      
     Saya ingat saat itu saya diketemui sama mas Omar, dan mbak siapa lupa namanya. Tapi yang banyak bicara saat itu mas Omar jadi saya ingat. Saya tanya kenapa saya dapat hukuman lagi, dan kenapa saya harus bawa barang-barang hukuman yang bisa dibilang mahal. Saya merasa keberatan, biaya masuk kuliah mahal, belum ospek yang menyita biaya, belum lagi hukuman yang tidak jelas juntrungannya. Disuruh mengumpulkan barang-barang yang nggak jelas buat apa. Intinya saya keberatan. Sebenarnya juga agak takut juga protes seperti ini, tapi saya ingin kejelasan. Tim Advokasi mendengarkan keluhan saya. Kemudian mereka memberikan penjelasan kepada saya. Mereka menyatakan bahwa barang-barang saya ini sebenarnya untuk bakti sosial. Hm..saya kaget juga, kenapa untuk hal seperti itu tidak dijelaskan diawal.
  Oke...itu awal perkenalan saya dengan HIMANIKA. Selanjutnya ada beberapa proker yang saya ikuti. ELINFO menjadi proker pertama saya dan kejatah jadi staff sie acara, kemudian ada Bakti Sosial HIMANIKA saya mencoba jadi staff sie Humas. Setelah itu rasanya sangat lelah untuk ikut proker lagi. Eh tapi tiba-tiba ada pamflet Oprec Panitia Sidang Umum. Dan penasaran pengen ngerti sidang Umum tuh seperti apa. Ikut juga akhirnya, jadi Koor Konsumsi. Ini kali pertama tman-teman angkatan 2011 memegang acara sendiri. Disini saya merasakan bagaimana riwehnya nyari konsumsi yang sesuai harga. Yaa..namanya juga mahasiswa Man ! :))

-- Bersambung ke part 2 ---

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya memakai serum rambut rontok!

Review Gio Dental Care Jogja Tambal Gigi Depan

Cerita Nikah - Biaya Nikah Hemat di Masa Pandemi Jogja